Posts

Showing posts from 2016

FILOSOFI BULAN

F     I    L    O    S    O    F    I B U L A N                 Mobil ambulan terakhir melesat tajam menembus jalanan kota. Seseorang tengah dilarikan cepat ke rumah sakit. Seorang kakek tua berusia hampir seabad penuh. Tatapannya sayu, kulitnya mengeriput cepat, dan bobot tubuhnya semakin berkurang. Ia mudah terombang-ambing karena guncangan mobil ambulan. Tidak hanya itu, semua yang ada juga ikut bergerak sesuai gerakan mobil. Kadang rebah ke kanan saat meliuk ke kiri, kadang juga sebaliknya. Di sisi kiri dan kanan ada dua orang perawat, laki-laki. Mereka berpakaian serba putih dan masker separuh wajah. Di dekat mereka ada seorang gadis kecil yang menangis terisak. Kemudian di sebelah si gadis kecil lagi, ada perempuan paruh baya yang terus berusaha memberikan ketenangan dengan mata sembab memerah. Ia juga tengah menangis.             Malam semakin larut. Jalanan lengang. Sopir ambulan itu cekatan mengtur kecepatan agar tidak meliuk jatuh saat tikungan. Kemudian memil

“Masa-Masa Indah di Bangku Sekolah”

-Di Tempat yang Sama-             Hari ini aku akan bertemu dengan Alan di tempat yang sama seperti dulu. Tepatnya sejak lima tahun sejak kelulusan, aku tidak pernah lagi bertemu dengannya. Sebenarnya aku dan Alan adalah teman biasa yang ada pada lokal yang berbeda saat masih menjadi siswa di salah satu sekolah menengah atas di ibu kota. Namun, karena suatu pengiringan yang terangkai dengan sempurna itu, akhirnya pertemanan kami menjadi luar biasa. Bahkan aku berani mengatakan, hanya akan ada satu atau dua orang yang akan kau temui jika kau bersikeras mencarinya. Ya, karena saat itu aku tak melihatnya sebagai orang yang istimewa, namun di lain sisi, ia menganggap aku adalah orang yang teramat istimewa.             Waktu itu kami kami masih belum mengenal satu sama lain.             Ruangan kelas Alan tepat berada di sebelah kelasku. Hari itu pula, kami semua sudah berada di penghujung semester akhir, dan bersiap untuk menempuh bangku kuliah. Banyak sekali universitas-un

Tentang siapa sebenarnya sahabat

Image
P e n g h a p u s a n Tentang Penyadaran yang datang             “Awas! Kau menginjak kalengnya!” Lim berbisik pelan dari seberang gerbang. Melihat Teo berbuat nekat seperti itu benar-benar membuatnya merinding. Lihatlah! Sosok yang tengah ia perhatikan baru saja memanjat gerbang pembatas setinggi tiga meter, yang di dekatnya juga ada seekor anjing penjaga bertelinga tegak.             “Tidak akan. Aku sudah sering melakukannya.” Yang ditegur menimpal datar.             “Iya, tapi kau tidak boleh langsung melompat, hati-hati dengan kaleng makanan anjingnya.” Lim menghela napas. Sejenak memperhatikan gerak-gerik Teo yang tidak meyakinkan. Kakinya tidak bertumpu kuat pada celah-celah gerbang, namun ia tetap bisa sampai di bagian paling atas. Namun tatkala hendak turun, pegangannya terlepas, langsung melompat dan...             Prakk!!!             Suara kaleng bertumpuk itu menggelegar seketika. Anjing penjaga di pos penjaga langsung terjaga hebat. Lim panik tak